22 Desember 2024

beritakitanews.com

Informasi Terkini dan Terupdate

Fitri Desak Pertagas Normalisasi Pipa Penyebab Banjir

Palembang, beritakitanews.com – Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda sangat serius menangulangi banjir disejumlah kawasan Kota Palembang.
Rabu (17/3/2021) sore, Fitri kembali menggelar rapat dengan PT Pertagas dan Stake Holder terkait dengan pipa Pertagas yang meresahkan warga, terutama yang menutupi saluran air (drainase), sehingga menyebabkan banjir. di Ruang Rapat Bappeda Litbang Palembang.

“Sudah koordinasi, dan sudah juga dilakukan pada rapat pertama. Ada beberpa kawasan yang sudah ditindak lanjuti, tapi kita ingin ada pendataan lengkap dan turun kelapangan mengecek kondisi yang terjadi, karena dampak dari ini luas ke masyarakat, ”tegas Fitri.

Dalam rapat juga sempat disingung, pemkot ingin yang disekitar pipa jaringan gas milik PT Pertamina Gas (Pertagas) di tindak dulu, khususnya yang berada dikawasan dekat warga / pemukiman.

“Karena selama kawasan di lalui pipa jargas ini sudah dibebaskan Pertagas, maka ini bukan tanggung jawab pemerintah kota (pemkot) Palembang, tapi kembali lagi kepemilik aset, dalam hal ini Pertagas,” katanya.

Jaringan ini ada gas, ada minyak. Saluran ini satu – satunya yang menyebabkan banjir, dan warga atau pemkot tidak bisa menindak lanjuti juga untuk melakukan pernyataan karena lokasi jaringan yang beresiko / berbahaya.

“Karena ini lahan milik Pertamina, maka harus izin dulu jika ingin memasuki lahan tersebut. Disisi lain, karena adanya pipa jargas kalau tidak di bersihkan yang menyebabkan banjir, ”jelasnya.

Pihaknya juga Sangat menyayangkan, sepanjang jaringan ini, juga tidak ada rambu bahwa ada peringatan jaringan pipa apa, tanda bahaya.

“Terkait ini tadi dari Pertagas sudah Berjanji atau berkomitmen untuk melakukan normalisasi segera, dan juga dalam minggu ini data – data titik lokasi pipa jargas,” katanya ..

Masalah pipa jaringan gas (Jargas) yang menjadi penyebab banjir karena menutup saluran air (drainase) yang dikeluhkan warga salah satunya berlokasi di Kalidoni. Dimana pipa menutupi keseluruhan saluran, dan warga yang melakukan gotong royong juga tidak bisa membersihkan area tersebut karena takut bahaya. (ril kominfo palembang)