Banyuasin, beritakitanews.com – Lebih dari 50 persen atau sebanyak 907 tenaga kesehatan di Banyuasin gagal divaksinasi. Tekanan darah tinggi dan program Kehamilan dan ASI, menjadi penyebab utama banyaknya tenaga kesehatan Banyuasin gagal divaksinasi.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Banyuasin dan pejabat publik mengikuti vaksinasi dosis kedua, di RSUD Banyuasin pada Rabu (10/2) kemarin.
Bupati banyuasin dalam keterangan pers usai divaksinasi, menegaskan jika terdapat 16 item screening petugas.
“Jumlah pejabat publik yang sudah divaksin sebanyak 1.339 orang. Dokter 89 orang, bidan 473, Perawatan 348 nakes lainya 270, tenaga umum dan pekarya 144 orang dan pejabat publik 15 orang,” kata Askolani, Bupati Banyuasin, kemarin.
Kata dia sedangkan yang belum divaksin atau ada kendala sebanyak 907 Orang. “Kendalanya karena ada berbagai penyakit, menyusui, hamil dan lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Banyuasin Askolani menerangkan jika vaksinasi tahap kedua akan dilakukan pada minggu ke empat bulan februari, yang mengakomodir petugas pelayanan publik seperti, TNI-Polri, Tenaga Pendidik, ASN hingga Ojek online.
Namun sistematika pelaksanaan akan dibahas secara rinci, lantaran keterbatasan Vaksin sinovac. “Tempat pelaksanaan di 42 fasilitas kesehatan di Banyuasin,” ujar Askolani.
Dengan vaksinasi dosis kedua, Bupati Banyuasin resmi selesai divaksin yang diperkirakan tahan hingga 9 bulan ke depan. “Mudah mudahan dengan vaksin kita semua Terhindar dari Covid 19. Kami harap tetap mematuhi protokol kesehatan Covid 19,” pungkasnya.
Laporan : yansah
More Stories
Korcam BA III Gelar Tasyakuran Kemenangan Pilkada Askolani – Netta
Langsung Bertemu Masyarakat, Anggota DPRD Sumsel M Syarif Laksanakan Reses Tahap 1 di Tiga Kecamatan Banyuasin
DPRD Kabupaten Banyuasin Gelar Reses Ke-II Masa Persidangan I Tahun 2024