22 Desember 2024

beritakitanews.com

Informasi Terkini dan Terupdate

Melepas Kangen M Nasir Bernostalgia Semasa Sekolah di Tanah Kelahiran

Muba, beritakitanews.com – Tanpa disadari dukungan masyarakat sedikit demi sedikit terus meningkat walaupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang. Ini dibuktikan banyaknya masyarakat yang mengeluh atas apa yang selama ini terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) terhadap beberapa pejabat yang tersandung hukum akibat Korupsi.

Photo Bersama Warga Kelurahan Mangun Jaya

MUHAMMAD NASIR, S.Si kandidat Bakal Calon Bupati MUBA tersebut sangat diharapkan masyarakat MUBA untuk Maju dalam Pilkada 2024 nantinya. Putra asli MUBA itu dinilai masyarakat sangat cocok dan sesuai apa yang diharapkan masyarakat di Bumi Serasan Sekate selamaa ini.

Seperti diungkapkan Rudi Cusro, Pria 42 tahun warga Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman tersebut, terlihat sangat mengenal sosok Muhammad Nasir bahkan dari Nasir (panggilan akrabnya) sejak dibangku sekolah dulu karena Nasir ini merupakan teman sekolah dirinya, kata Rudi.

Pria pemilik bengkel motor tersebut, menjelaskan kepada media ini tentang nostalgia mereka sewaktu sekolah dulu didusun waktu itu, menurut Rudi sosok Nasir ini orangnya sangat pintar kalau disekolah, suka berteman dengan siapa saja, suka berbagi, sopan terhadap orang tua serta bakat-bakat beliau (Nasir) suka berorganisasi sudah terlihat dari dia duduk di bangku SMP, ujar pria 3 anak tersebut.

Muhammad Nasir Photo Bersama Warga Desa Pangkalan Jaya, MUBA

Jadi saya sangat mendukung kalau teman saya ini bakal memimpin MUBA kedepannya karena saya percaya beliau akan membawa MUBA ini akan lebih baik lagi tidak seperti sekarang katanya MUBA daerah kaya raya tapi penduduknya banyak yang miskin jalan rusak dimana-mana,”Saya yakin dan percaya Nasir ini sangat cocok dan orangnya jujur, akuntabel dan yang terpenting mempunyai niat yang tulis untuk meminpin MUBA ini kedepannya,”harap Rudi.

“Aku tauk kanti aku itu bakal Maju menjadi Bupati MUBA ikak, ketika aku mace di salah sikok media Online untuk itu akukak sangat senang nia dan berharap die akan belabu digubukku ikak dan harapanku dipenuhi oleh Allah SWT araikak die (Nasir) betandang kumahku,”kata Rudi Gusro dalam bahasa Sekayu, Kamis 17 Februari 2022 siang.

Senada diungkapkan Imam Ahmad Sulami, 47 tahun, mengaku baru mengenal Anggota DPRD Banyuasin tersebut melalui Sosial Media (Sosmed) dan berita koran maupun Online, dan ternyata hari ini, Kamis 17 Februari 2022 dia makan dirumah makan saya yang sangat sederhana ini.

Biasanya lanjut pria yang akrab di panggil Abong ini, pejabat itu makannya ditempat-tempat yang mewah tidak mau makan di rumah makan yang sederhana namun beliau lain dari pejabat yang lain. Orang seperti ini cocok untuk menjadi pemimpin, benar-benar paket komplit disamping pintar, tidak sombong dan kalau saya lihat Muhammad Nasir ini orangnya jujur sekali, jadi patut kita dukung, ucapnya.

Setelah saya bicara sebentar dengan sosok Muhammad Nasir ini ternyata orangnya sangat enak diajak berbicara dan dia sangat mahir dalam tata kelola keuangan. Untuk itu saya yakin dan percaya dia dia sangat cocok menjadi Pemimpin di bumi Serasan Sekate ini.

Dan dari hasil bicara singkat tadi saya baru tahu bahwa pria dengan segudang prestasi tersebut merupakan anak Guru Mengaji saya waktu masih kecil dahulu di Desa Karang Ringin dan saya tahu beliau itu orang sangat jujur dan sangat mengerti kondisi MUBA saat ini,”Saya selaku warga Mangun Jaya sangat sepakat bila nantinya ada Pemimpin seperti Muhammad Nasir ini,”ungkapnya.

Namun saya berpesan, apabila nantinya menjadi Bupati MUBA harus benar-benar memikirkan nasib rakyatnya, pembangunan harus merata disemua bidang seperti akses jalan harus bagus semua hingga pelosok dusun, jangan hanya pembangunan di kota Sekayu saja seperti saat ini yang tidak banyak berguna bagi masyarakat MUBA, bidang pendidikan dan takkala pentingnya bidang agama agar pemuda di MUBA ini tidak terjerumus dalam lingkaran Narkoba yang dapat merusak ahlak anak bangsa terutama di MUBA ini, harap Rudi didampingi Ketua Karang Taruna Kelurahan Mangun Jaya.

Senada juga dikatakan Junaidi warga Desa Pangkalan Jaya Kecamatan Babat Toman tersebut ternyata salah satu sahabat Nasir ketika sekolah SMP dahulu, pria 43 tahun tersebut merasa sangat terhormat dikunjungi teman lama yang sukses. Sebenarnya walaupun kami sudah puluhan tahun tidak bertatap muka karena kesibukan kami masing-masing namun komunikasi kami melalui Group WhatsApp baik-baik saja, ujar pria pemilik mini market tersebut.

Saya mengetahui beliau bakal menjaconkan diri menjadi Bupati MUBA ini setelah saya membaca dibeberapa media sosial ataupun berita Online, tentusaja saya sangat senang dan bangga serta berharap mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakat MUBA ini.

Karena saya sangat yakin dia bakal menjawab atas apa yang menjadi Problema MUBA selama ini,”Saya tahu pasti sosok Nasir ini orangnya sangat jujur, setia kawan dan sangat pintar dan menonjol di sekolah dulu,”kata pria tiga anak tersebut.

Kami disini mengeluh akibat sering mati lampu hampir tiap hari lampu ini mengalami kematian kadang pagi, siang dan malam hari juga mati lampu padahal saya membayar tagihan 500 ribu perbulannya. Kami disini kuatir sebentar lagi bulan Ramadhan seperti tahun-tahun Ramadhan sebelumnya lampu sering mati bahkan ketika kami makan sahur gelap-gelapan, tuturnya.

Sementara itu, Muhammad Nasir mengatakan saat ini dirinya memang berniat untuk mencalonkan diri menjadi Bupati MUBA kedepannya. Namun kepastiannya menunggu pengumuman yang dikelauarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) MUBA nanti.

Dan saya tidak berkampanye hanya berkunjung menjenguk beberapa teman saya waktu sekolah dulu, istilahnya melepas rasa kangen setelah sekian lama tidak bertemu, bernostalgia mengingat masa-masa kecil dulu ketika sekolah dan saya tidak bercerita politik namun mereka tahu sendiri bahwa saya mau mencalonkan diri menjadi Bupati MUBA, jelas pria penggemar olahraga badminton tersebut.

“Saya terus bersosialisasi turun ke Desa dalam Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, saya berinteraksi berdiskusi langsung dengan masyarakat terkait pelaksanaaan pola kebijakan pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, sekarang dan yang akan datang, dengan mengedepankan Kebijakan Politik dalam Tata Kelola Keuangan dan Pemerintahan yang Transfaran dan Akuntabel untuk Pemerataan Pembangunan Masyarakat yang adil dan Sejahtera 2024,”katanya.

Kemudian, ada warga sengaja menghampiri dirinya berbicara langsung mengenai apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini seperti banyaknya titik jalan yang rusak parah akibatnya roda perekonomian terganggu serta masyarakat MUBA masih sangat banyak tingkat kesejahteraannya masih kurang mengingat MUBA termasuk daerah dengan APBD tersebar di Sumsel.

Mendengar curahan tulus dari hati masyarakat itu membuat hati saya sebagai Putra daerah terpanggil untuk membantu mengatasi masalah yang selama ini terjadi didaerah terkaya di Sumsel mungkin juga termasuk daerah kaya tingkat Nasional, ujar Anggota DPRD Banyuasin tersebut.

Dirinya mengaku prihatin masih banyak masyarakat yang tinggal dirumah tidak  layak huni dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Untuk itu menambah tekad dan semangat saya untuk hadir mengatasi semua Problema yang selama ini terjadi di Kabupaten MUBA ini.

Dia menambahkan, sosialisasi dan silaturahmi pada masa pandemi lebih banyak dilaksanakan dengan cara bertemu langsung dan melihat kondisi masyarakat dimulai dari keluarga, teman-teman hingga masyarakat di Bumi Serasan Sekate ini, ujar Bakal Calon Bupati MUBA tersebut.

Apalagi sekarang di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, Nasir mengajak warga agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan harus diterapkan. Insya Allah kita semua dapat diberikan kesehatan covid dapat musnah jadi dapat memaksimalkan silaturahmi kepada masyarakat yang butuh perhatian,” tutupnya.

Terakhir mantan Ketua Umum PB. Ikatan Mahasiswa Musi Banyuasin (IMMUBA) Tahun 2002 s.d 2004 tersebut berkunjung kepada Tokoh Senior di kepemudaan KNPI, Chandra, SKM kebetulan menjabat sebagai Camat Lawang Wetan. Terlihat kedua tokoh pemuda ini berbicara masa lalu sewaktu masih aktif di organisasi masing-masing tanpa menyinggung masalah politik.

Laporan : evi farlina