Jakarta, beritakitanews.com – Songket, merupakan kain tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Kain ini masih menjadi primadona dari berbagai generasi ditengah modernisasi lantaran keindahannya.
Hal ini dibenarkan oleh Ramini dari Rumahkain Palembang. Hingga kini kain songket masih menjadi primadona di kalangan masyarakat. Saat Pameran Kriyanusa 2022, dirinya mewakili Dekranasda Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Menurutnya, salah satu ciri khas Kabupaten Lahat ialah adanya bukit telunjuk. Oleh sebab itu, ikon ini ia tuangkan ke kain songket.
“Dalam pameran kali ini, kita membawa kain songket dengan ikonnya Kabupaten Lahat yakni bukit telunjuk. Gerabah, dan berbagai kerajinan seperti tempat pensil, tempat tissu dan tempat sendok dari kulit petai,” kata Ramini saat ditemui di stand Dekranasda Kabupaten Lahat, Hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 25 September 2022.
Ia melanjutkan, lama produksi kain songket proses menenun memakan waktu sekitar 1,5 bulan. Oleh sebab itu, tiap kain songket dirinya mematok harga sekitar Rp 3 – 5 juta. Dengan adanya Qris (Quick Response Code Indonesian Standard) di pameran ini, memudahkan dirinya dan pelanggan untuk bertransaksi.
“Omzet yang dihasilkan pada pameran kali ini lumayan, apalagi adanya Qris ini. Memudahkan kita untuk bertransaksi. Begitu pembeli scan barcode ini, uangnya langsung masuk ke rekening kita,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan bernama Yanti mengatakan ia tertarik dengan kain-kain yang ditawarkan oleh Dekranasda Kabupaten Lahat. Tak hanya kain songket saja, di stand ini juga menjual kain-kain dengan teknik eco printing dengan harga sekitar Rp 350 ribu.
Namun, dirinya sangat tertarik dengan salah satu busana yang menampilkan kain songket. Ia meminangnya dengan harga Rp 3,5 juta dan bertransaksi menggunakan Qris.
“Benar, dengan adanya Qris ini sangat memudahkan saya untuk bertransaksi. Tinggal scan barcode saja, masukkan pin, dan barang sudah bisa didapat. Saya beli baju yang ada kain songketnya ini, sangat bagus untuk acara-acara formal,” tutup Yanti. (SMSI Sumsel)
More Stories
Hut KPR BTN KE-48, BTN Gelar SOFT Launching Bale
HUT KPR K-48, BTN Tawarkan Bunga 3,48%
Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen senilai 85,5 T di tahun 2024 dan akan meningkat ke 90 T di tahun 2025