Ogan Ilir, beritakitanewa.com – Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Mawardi meminta kepada pihak sekolah untuk meliburkan siswa dan guru karena munculnya fenomena alam berupa semburan air lumpur disertai gas rawa atau gas helo. Selain itu, bupati juga meminta kepada warga jarak tertentu agar sementara waktu untuk pindah atau mengungsi demi keamanan
Hal tersebut dikatakan usai melihat secara langsung kondisi sekolah yang terdapat di semburan air lumpur tersebut. Mendengar kabar kabar tersebut iapun segera mendatangi lokasi, bahkan ia sendiri langsung menyetir mobilnya untuk melihat kondisi langsung dilapangan. Sekitar pukul 21.10 wib pada Hari Sabtu ditemani teman-teman Yopi mendatangi lokasi, bahkan suami Mikhailia Tikha Panca ini lama berada diplomasi untuk berdialog dengan Ketua Yayasan SIT Menara Fitrah M Ikbal, anggota fraksi Golkar DPRD, pegawai Pertamina Prabumulih, Sekda H Muhsin Abdullah dan beberapa kepala OPD terkait. Iapun pulang sekitar pukul 00.30wib pada Hari Minggu dinihari
“Ya saya minta pihak sekolah meliburkan siswa dan gurunya untuk belajar tatap muka secara langsung, karena belajar bisa dilaksanakan selama. Untuk warga sekitar yang jaraknya dekat dengan semburan air lumpur dan gas ini sebaiknya pindah atau mengungsi terlebih dahulu demi keamanan, khawatir karena adanya gas didalam semburan takutnya ada api. Listrik juga sudah dipadamkan. Inikan jarak 50-60meter harus steril agar lebih aman,”jelasnya.
Selain itu juga disarankan untuk menerjunkan petugas BPBD OganIlir untuk menjaga area agar warga tidak melihat langsung ke lokasi tersebut karena berbahaya. Ditambahkan Bupati Panca kedepan jika sudah stabil, air lumpur dan gas tidak keluar lagi maka ia akan memerintahkan Dinas terkait untuk pemulihan, memperbaiki kondisi sekolah agar kembali aman dan nyaman untuk belajar
Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman mengatakan sudah dipasang garis polisi agar tidak bisa dilintasi warga, selain itu ditempatkan petugas polisi untuk sekitar. “Ada petugas yang distandbye-kan agar areal ini tidak dilintasi warga yang ingin menonton atau mengambil foto, karena berbahaya untuk keselamatan,” katanya
Terpisah Heru Riswanto dari HSSE Zona 4 Pertamina Prabumulih mengatakan saran menerjunkan 8orang untuk mengecek kondisi dilapangan, untuk wilayah Inderalaya memang baru pertama. Namun pernah juga terjadi di Desa Lorok Kecamatan Inderalaya Utara namun semburan air lumpur dan gasnya relatif lebih kecil dan semburannya hanya beberapa hari kemudian akhirnya hilang dengan sendirinya. Namun untuk kondisi lokasi SIT Menara Fitrah tekanan dan semburannya lebih tinggi
“Selain air dan lumpur juga ada kandungan LL atau gas yang 100persen mudah terbakar. Alhamdulillah berdasarkan alat pengukuran gas tidak ditemukan CO atau H2S atau gas yang beracun. Saat awal semburannya sangat tinggi karena lubang keluar udaranya kecil, namun saat ini sudah banyak rongga tinggi sehingga semburannya tidak setinggi diawal. Kita tidak bisa memprediksinya sampai kapan semburan ini akan berlangsung. Kalau dilihat waktunya sampai saat ini berlangsung artinya tekanannya cukup kuat,”jelas Heru.
Disinggung soal ukuran berbahaya jika dinilai angka 1-10 ia menjelaskan tingkat berbahayanya diangka 4-5. “Ya di level 4-5, namun kita berharap dan berdoa agar semburan air lumpur dan gas segera berhenti. Karena kita tidak bisa melakukan upaya apapun. Namun kita akan terus pantau dna mengecek kondisinya. Jadi harus banyak berdoa kepada Allah SWT. Tapi ini tidak seperti lapindolah, jangan sampai begitu. Insya Allah fenomena alam seperti ini segera berakhir. Tolong kepada warga agar tidak mendekat ke lokasi berbahaya terutama jika ada api,” harapnya.
Sementara itu 7 orang anggota fraksi golkar DPRD Ogan Ilir terlihat mendatangi lokasi. Mereka adalah Ketua DPRD H Soeharto Hasyim, Ketua Fraksi M Ikbal, Anggota M Ali, Basri M Zahri, dan sebagainya. Bahkan mereka sangat prihatin dengan kondisi adanya fenomena alam semburan air lumpur dan gas di sekitar asrama putri SIT Menara Fitrah.
“Kami sangat prihatin atas peristiwa ini, tentunya kita berharap kondisi ini cepat berakhir. Sementara waktu siswa dan guru libur terlebih dahulu, aktivitas belajar dan mengajar bisa dilaksanakan selama demi keamanan. Untuk warga sekitar yang jaraknya dekat dengan lokasi yang diharapkan sementara waktu pindah dahulu sampai ini kembali normal,”jelas Anggota Fraksi Golkar DPRD Ogan Ilir Basri M Zahri.
More Stories
Bersemangat, Anggota DPRD Ogan Ilir Royatuddin Laksanakan Reses 1 di 6 Titik Dapil 1
Anggaran Pilkada Tinggi Namun Angka Partisipasi Pemilih di Kabupaten Ogan Ilir Rendah, Pengamat Politik Bagindo Togar Pertanyakan Kinerja KPU dan Bawaslu?
Serah Terima Mahasiswa KKN Tematik Program Bina Desa Adaptif, Tangguh dan Mandiri (BIDADARI) Angkatan II Tahun 2024