Muba, beritakitanews.com – Muhammad Nasir, S.Si disambut baik oleh Ketua dan Pengurus Persatuan Seni Tradisional (PASETRA) Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) H. Ahyaruddin, Ketua Persatuan Jawa Keturunan Sumatera (Pujakesuma) Kabupaten MUBA, Asgianto Wicaksono. Mantan Anggota DPRD MUBA Abdul Kadir, SH serta tokoh masyarakat ikut hadir pada acara Dialogis antara Muhammad Nasir Bakal Calon Bupati MUBA 2024 bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Srigunung Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu 18 Juni 2022 di Sekretariat Pasetra Desa Srigunung.
Sebelum dilaksanakan acara dialog antara Pengurus dan anggota PASETRA, Pujakesuma serta toko masyarakat setempat, terlebih dahulu Muhammad Nasir Bin Muhajirin memperkenalkan dirinya, “Saya Muhammad Nasir Bin Muhajirin dari Desa Karang Ringin 1 Kecamatan Lawang Wetan, MUBA, dahulu orang tua saya sewaktu masih hidup beliau seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) Simpang Sari. Pernah mengajar di SD Ulak Pace kemudian mengajar di SD Kasmaran lalu mengajar di SD Rantau Kasih, jadi sering berpindah-pindah tugas dan kami tinggal di Kota Sekayu waktu itu.
Orang tua saya, selain guru untuk menambah penghasilan keluarga beliau jualan kasur atau bahasa kaminya Ngenyot menjelang pensiun Almarhum berkumpul bersama saya dan keluarga di Palembang, terangnya.
Saya menamatkan jenjang pendidikan SMPN 5 di Desa Ulak Pace Kecamatan Lawang Wetan dan melanjutkan SMA d Babat Toman setelah lulus saya kuliah di Universitas Sriwijaya Fakultas MIPA mengambil jurusan Matematika. Kemudian saya bekerja di Jakarta selama 7 tahun dan saya sekarang mendapat amanah menjadi Anggota DPRD Banyuasin Fraksi Partai Golkar, kata pecinta olahraga badminton ini.
Selanjutnya, Pria Kelahiran 1979 ini mengungkapkan maksud dan tujuannya hadir ditengah tengah bapak bapak dan ibu ibu serta saudara saudaraku sekalian untuk berdialog langsung dan mungkin ada pertanyaan dari bapak-bapak dan ibu-ibu mengapa saya bertugas di Kabupaten Banyuasin, berdomisili di Palembang namun berniat mau mencalonkan diri menjadi Bupati MUBA, begini ceritanya ?
Pertama niat ingin membangun dimana saya, isteri saya dan orang tua saya berasal yakni Kabupaten MUBA yang kita cintai ini, kalau tidak kita sebagai putra daerah siapa lagi karena saya yakin kalau MUBA ini kedepannya di pimpin oleh bukan orang MUBA atau orang MUBA tapi tidak tulus mengabdi seperti pemerintahan kita sebelumnya maka MUBA tidak akan maju dan seperti situasi saat ini, untuk tu kedepannya MUBA ini harus dipimpin oleh seorang pria, mengerti ilmu tata kelola keuangan, akuntabel dan yang angat penting tdak mementingkan diri sendiri, keluarga dan koloninya maka peristiwa kelam dan memalukan bagi kita semua akan terjadi lagi.
Untuk itu saya terpanggil untuk mengabdi, membenahi dan mensejahterakan seluruh masyarakat di Bumi Serasan Sekate ini, berkat ilmu Tata Kelola Keuangan yang saya miliki. Apabila saya nantinya diberikan Amanah dari bapak-bapak dan ibu-ibu serta seluruh masyarakat MUBA dan di Ridhoi oleh Allah SWT maka hal hal demiikian takkan terulang lagi, ucap mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Musi Banyuasin (IMMUBA) tersebut.
Terus terang lanjut pria yang akrab dipanggil Kak Nasir ini, niat saya untuk membenahi MUBA ini berawal ketika saya menonton di Televisi Nasional mengenai jalan rusak di Kecamatan Jirak Jaya, MUBA. Lalu saya bertanya tanya mengapa bisa terjadi hal demikian, katanya MUBA daerah terkaya di Sumsel, ini pasti ada yang salah, tuturnya.
Kemudian saya cari tahu dimana letak kesalahannya, ternyata setelah saya pelajari ditahun 2021 MUBA itu terlalu tinggi pada belanja operasional ? Belanja operasional inilah yang menyebabkan MUBA itu sangat kecil dianggarkan untuk biaya pembangunan, makanya kedepan kita akan rubah pola kebijakan anggaran yang sebelumnya belanja operasinya sangat tinggi 2,6 Triliun (diluar Dana Desa) dan belanja pembangunan atau belanja modal diangka Rp 700 Miliar, jelas Kak Nasir.
Nah, kedepannya akan kita rubah sebelumnya belanja operasinya akan kita kurangi kita akan pindahkan ke belanja pembangunan sehingga kedepannya belanja pembangunan akan kita alokasikan anggaran 1,8 hingga 2 Triliun dalam satu tahun anggaran. Sekarang bagaimana mengenai anggaran 1,8 hingga 2 Triliun tersebut?
Sekarang jumlah Desa di MUBA ada 227 desa dan 13 kelurahan sehingga total desa dan kelurahan 240. Sekarang kita harus bangun mulai dari desa kita sama ratakan dulu tiap desa, desa ini kita anggarkan dalam tiap tahun sebesar 5 Miliar itu khusus ke semua desa dan kelurahan tanpa pengecualian mau desa besar atau desa kecil kita sama ratakan dulu, tentuaja itu diluar Dana Desa, tegas pria hobi olehraga badminton tersebut.
Sehingga kalau tiap desa dan kelurahan dianggarkan 5 Miliar dikali 240 maka totalnya 1,2 Triliun maka masih ada sisa hingga 800 Miliar, nah sisanya tersebut masih kita gunakan untuk pembangunan segala prioritas. Contohnya begini sambung putra asal Desa Karang Ringin Kecamatan Lawang Wetan itu, jalan poros dari Lalan menuju Sungai Lilin sekitar 60 kilometer, kalau kita mau bangun dengan daya tekan K300 supaya mobil bertonase 15 ton itu bisa lewat dengan lebar 6 meter panjangnya 60 kilometer itu kita harus mengalokasikan paling tidak 200 Miliar.
Dengan anggaran 200 Miliar itu kalau kita alokasikan dalam 2 tahun artinya kita mengangarkan jalan tersebut Rp 100 Miliar pertahunnya. Jadi dalam waktu 2 tahun problem jalan poros dari Kecamatan Lalan ke Kecamatan Sungai Lilin selesai, kemudian jalan dari simpang Kelurahan Mangun Jaya menuju Desa Keban 1, Macang Sakti dan Lubuk Bintialo itu rusak jugo panjangnya sekitar 60 kilometer juga maka kita bangun tahun pertama 100 Miliar dan tahun ke dua Rp 100 Miliar maka dalam dua tahun jalan itu akan mulus, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya, sambung sanjana lulusan Fakultas MIPA Jurusan Matematika Universitas Sriwijaya tersebut.
Kemudian ada lagi mengenai Jembatan menuju Desa Rantau Kroya Kecamatan Lais MUBA yang menjadi keluhan warga karena pembangunan jembatan terebut hingga sekarang belum selesai sekarang hanya ada tiang-tiangnya saja. Nantinya kita alokasikan anggaran Rp 100-150 Miliar untuk jembatan tersebut sehingga Kabupaten PALI menuju Kabupaten MUBA itu terbuka tidak terisolasi seperti sekarang ini.
Jika itu nantinya sudah terkoneksi lanjut Politii Partai Golkar terebut, orang dari Kabupaten PALI akan mudah ke Lais kemudian ke Kecamatan Keluang hingga ke Bayung Lincir sehingga arus transportasi akan semakin baik dan roda perekonomian berjalan normal akibatnya masyarakat MUBA lebih sejahtera lagi, harap Pengurus PBSI Pusat Bidang Pembinaan Komunitas Badminton tersebut.
Dari anggaran Rp 5 Miliar dalam satu tahun itu kegunaannya untuk apa saja ? kalau kita bangun dalam satu desa Rp 500 juta untuk jalan desa dengan daya tekan K225 lebarnya 4 meter dan panjangnya sekitar 500 meter, itu panjangnya 500 meter dengan dana Rp 500 juta bagaimana kalau di bangun dengan anggaran Rp 5 Miliar maka akan terbangun jalan sepanjang 5 kilometer tiap desa, jelas suami Marsiana Asal Desa Ulak Pace Kecamatan Lawang Wetan.
Kemudian lanjutnya, kita juga akan membenahi sarana pendidikan karena masih ada gedung sekolah beratapkan seng yang bisa membahayakan kesehatan anak-anak kita dan sarana kesehatan yang tidak mempuni maka kedepannya kalau saya dipercaya dan diberikan Amanah oleh masyarakat MUBA maka hal tersebut tidak akan terjadi, tegas mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Musi Banyuasin tersebut.
Itu artinya apa yang dimiliki APBD MUBA saat ini untuk pembangunan di setiap desa itu bisa kita lakukan, kenapa tahun-tahun sebelumnya tidak dilakukan itu sebabnya terlalu tinggi belanja operasional, itulah salah satu faktor yang dialami masyarakat kita saat ini, saya kira mulai saat inilah masyarakat MUBA bersatu, kemenangan kita berarti kemenangan seluruh masyarakat MUBA sesungguhnya, tegas pria tiga anak tersebut.
“Insya Allah seandainya pada Pilkada 2024 mendatang bila saya diberikan Amanah oleh sebagian besar masyarakat MUBA itu artinya Masyarakat MUBA telah bersatu dan tentunya kemenangan kita kemenangan masyarakat MUBA sesunggunya, tutup pria kelahiran tahun 1979 tersebut.
Lanjut Kak Nasir, seandainya saya diberikan amanah untuk menjadi Bupati MUBA 2024 mendatang ia menginginkan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat untuk bersama sama membangun daerah yang kita cintai ini sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, tutupnya.
Puluhan yang hadir terliat sangat antusias dan serius mendengarkan program program apasaja apabila pria tiga anak tersebut diberikan amanah dan di Ridhoi oleh Allah SWT dan sesekali terdengar gemuruh suara tepuk tangan puluhan pasang tangan menandakan apa yang disampaikan oleh Politisi dan penggiat media sosial tersebut memang benar dan masuk akal.
Seperti diungkapkan, Abdul Kadir, SH anggota DPRD MUBA periode 2014 – 2019 tersebut, sangat yakin dan percaya apabila MUBA ini dipimpin oleh orang yang cerdas, akuntabel serta mengerti tata kelola keuangan yang mempuni maka Muhammad Nasir lah orangnya.
“Saya sudahh lama kenal adinda Nasir ini, saya tahu sepak terjang dia didalam dunia politik untuk itu tidaklah berlebihhan kalau kita orang MUBA ini mendukung dan siap menghantarkan beliau menjadi Bupati MUBA 2024 mendatang,”ucapnya.
Apabila adnda Nasir ini diberikan amanah menjadi Bupati MUBA 2024 mendatang tolong anggarkan dana pembinaan untuk seluruh kelompok seni di MUBA ini, karena selama ini insan seni yang terdiri dari seni kuda lumping, wayang kulit dan rebana ini belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten MUBA, terutama para seniman ini yang tergabung dalam Pasetra ini, harapnya.
Seandainya lanjut Abdul Kadir, kami diberikan sedikit bantuan itu uangnya untuk kemajuan seni agar dunia seni di MUBA ini dapat dilestarikan, tutupnya.
Kemudian, Dwi Setiawan perwakilan dari Babat Supat, dengan tegas mengatakan siap menghantarkan Muhammad Nasir menjadi Bupati MUBA 2024 mendatang,”Sebenarnya pak saya ini sudah males ikut andil dalam dunia perpolitikan ini, mengingat pengalaman sebelumnya kita mendukung sala satu calon dan dia menang lalu lupa dengan kita,”ujarnya.
Namun setelah saya lihat pak Nasir ini lanjut pria berkumis yang akrab dipanggil Sampir ini, beda dengan orang orang sebelumnya, pak Nasir ini mempunyai jiwa yang tulus untuk membenahi dan mensejahterakan masyarakatnya, calon Bupati muda dan cerdas seperti pak Nasir suda sepantasnya kita dukung,”teghasnya disambut tepuk tangan ole peserta yang hadir.
Sementara itu, Muji perwakilan dari Kecamatan Sungai Lilin memberikan usulan, seandainya pak Nasir berniat mencalonkan diri menjadi Bupati MUBA 2024 mendatang. Alangkah bagusnya kalau mengadakan festival seni dan budaya. Ada 20 group kesenian di MUBA, nanti tempat dan waktunya kita atur, harap Muji.
Ketua Pujakesuma Kabupaten MUBA, Asgianto Wicaksono bercerita awal perkenalan beliau pada sosok Muhammad Nasir, setelah bertemu beliau bercerita tentang situasi Kabupaten Musi Banyuasin saat ini dan beliau mengatakan kepada saya bahwa beliau harus mencalonkan Bupati MUBA 2024 mendatang, demi kesejahteraan seluruh masyarakat MUBA baik dipelosok pelosok dusun, kampung, desa, kecamatan hingga ke ibu kota Kabupaten semua sejahtera dan dapat menikmati pembangunan.
Kemudian beliau menanyakan apa yang harus dilakukan untuk Maju pada Pilkada MUBA 2024 mendatang? lalu saya menjawab lanjut Pakde Asgianto, sekarang rakyat MUBA sudah pintar semua dalam memilih pemimpin. Kalau sebelumnya saya akui bahwa sebagian besar masyarakat MUBA ini sudah terkontaminasi dengan politik transaksional. Maksud politik transaksi ini, misalnya mesti dapat duit, mesti diamplopi dan sebagainya, tegas Pakde.
Terus terang setelah saya bertukar pendapat dengan beliau, saya yakin pak Nasir ini orang yang cerdas dan mengajak saya untuk berpikir secara propesional kedepannya, untuk itu salah satu langkah yang dilakukan oleh Anggota DPRD Banyuasin tersebut dengan cara bersilaturomi dengan kita-kita seperti saat ini. “Untuk itu kita berkumpul disini berdialog apa yang ingin ditanyakan silahkan bicara dengan beliau,”tutup Pakde Asgianto.
Setelah mendengarkan permintaan atau harapan dari perwakilan Pasetra dan Pujakesuma, Muhammad Nasir menjawab apa yang diharapkan oleh Pengurus Persatuan Seni Tradisonal (Pasetra) itu hal yang wajar dan Insya Allah, seandainya saya diberikan amanah oleh sebagian besar masyarakat MUBA maka semua permintaan akan terkebulkan baik itu dari Pasetra, Organisasi Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan atau organisasi apapun yang penting sesuai ketentuan yang ada.
Mendengar jawaban singkat, padat dan jelas terlihat puluhan warga yang hadir semakin yakin bahwa Muhammad Nasir merupakan paket komplit dan dapat memenuhi harapan masyarakat MUBA kedepannya. “Saya tidak memaksa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian untuk memilih saya dalam Pilkada MUBA 2024 mendatang, paling tidak kita berkumpul disini menjalin talisilatuhrahmi yang baik, Insya Allah persahabatan kita tetap terjalin selamanya, tutupnya.
Laporan : evi farlina
More Stories
Ketua TKD Matahati Muba Yusnin: Tolong Kepada Seluruh Masyarakat Menangkan Pak Mawardi Sebagai Gubernur
Kebocoran Pipa Diduga Unsur Kesengajaan, 3 Diamankan, Lokasi Diwilayah Kerja SKK Migas
Jembatan Runtuh, Kapal Satpolairud Polres Muba Sigap Membantu Seberangkan Warga dan Anak Sekolah