22 Desember 2024

beritakitanews.com

Informasi Terkini dan Terupdate

Tiga Tahun Memimpin Wilayah Peyanggah Ibu Kota Sumsel, Askolani Slamet Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

Banyuasin, beritakitanews.com – Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu wilayah terbesar di provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis, Banyuasin yang luasnya mencapai 11.875 kilometer persegi ini terdiri dari wilayah perairan dan daratan, dimana penduduknya tersebar luas kesemua wilayah di Banyuasin. Ditambah lagi batas wilayah banyuasin mengelilingi sekitar 2/3 wilayah kota palembang, sehingga banyuasin dapat dikatakan sebagai wilayah penyangga ibu kota provinsi Sumatera Selatan.

Tentunya tidak mudah memimpin Kabupaten Banyuasin ini, dari posisi Geografisnya saja, jarak sudah menimbulkan permasalahan dalam jarak tempuh. Kemudian wilayah yang luas dan banyaknya sungai membutuhkan Infrastruktur yang memadai, ditambah lagi banyaknya suku seperti Jawa, Madura, Bugis, Bali dan Penduduk asli Melayu akan menimbulkan banyak warna dalam hubungan sosial antar masyarakat.

Askolani yang merupakan tokoh pemuda dan Slamet Somosentono tokoh yang sudah sangat sepuh dan dihormati di Banyuasin bahu membahu dan saling melengkapi dalam menjalankan nahkoda kepemimpinan di Bumi Sedulang Setudung ini. Kedua pemimpin hebat yang tak ubahnya seperti ayah dan anak ini telah menyiapkan Visi dan Misi menuju Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera.

Untuk mencapai kebangkitan Banyuasin yang berkeadilan disertai Kesejahteraan masyarakatnya, terdapat 7 program prioritas yang telah disiapkan yakni Infrastruktur Bagus, Banyuasin Prima, Banyuasin Cerdas, Banyuasin Sehat, Petani Bangkit, Pemerintah Terbuka dan Banyuasin Religius.

Dalam kurun waktu 3 tahun kepemimpinan Askolani Slamet, program – program tersebut telah mempunyai pencapaiannya masing-masing. Pencapaian ini tentunya tidak akan berhenti sampai disini, akan terus berlanjut sampai pada usaha tertinggi keduanya mengabdi. Berikut pencapaian Askolani Slamet dalam program-programnya.

Telah membangun 7 Jalan Poros, Ditambah 11 Jalan Poros dan 8 Jembatan

Askolani diawal kepemimpinannya pernah mengatakan kalau 80 persen infrastruktur jalan di Kabupaten Banyuasin rusak. Namun, dirinya bersama Pakde Slamet tidak menyalahkan siapa – siapa dan akan bertanggung jawab membangun infrastruktur yang bagus untuk masyarakat.

Tujuh jalan poros yang berhasil dibangun dari tahun 2019-2020 melalui dana pinjaman Bank Sumsel Babel yaitu jalan poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa, Jalan Poros Sukamulya Kecamatan Banyuasin III, Jalan Poros Lubuk Karet – Village Kecamatan Betung, Jalan Poros Pulau Rimau, Jalan Poros Prambahan-Air Saleh dan jalan poros Air Kumbang-Muara Padang.

Salah satu Tokoh Pendiri Kabupaten Banyuasin, Noer Muhammad, pernah menilai bahwa telah banyak kemajuan di Banyuasin. Kemajuan yang cukup terlihat yaitu dengan di bangunnya beberapa jalan poros di Kabupaten Banyuasin, terutama di kawasan Perambahan, Muara Padang dan Muara Sugihan, serta jalan poros lainnya.

“Saya pernah jadi camat di wilayah ini, saya sudah merasakan sulitnya daerahnya. Kondisi jalan tidak pernah diperbaiki. Maka ketika dapat kabar jalan poros di wilayah ini sudah dibangun dengan cor beton, saya tidak bisa menahan rasa haru,”ujarnya.

Dikatakan Noer Muhammad, jalan yang kondisinya sudah baik dan sudah dipastikan transportasi akan lancar dan ekonomi akan semakin baik. Untuk itu dirinya berpesan agar kawasan persawahan tetap di pertahankan sampai kapanpun.“Jangan sampai jalan bagus ekonomi maju, orang banyak masuk semua akan berubah, tolong nian jangan dirubah menjadi tanam sawit tetapi tetap tanaman pangan padi dan jagung,”tutupnya.

Setelah membangun tujuh jalan poros pada tahun 2019-2020, berikutnya tahun 2021, melalui dana PEN, Bupati Banyuasin Askolani merencanakan akan kembali membangun 11 jalan poros dan 8 jembatan yang menghubungi antar Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Banyuasin.

 

Banyuasin Peringkat 4 Nasional Penghasil Beras

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru beberapa waktu lalu pada kunjungannya melakukan panen padi di Kecamatan Rantau Bayur menyatakan rasa bangganya dengan Kabupaten Banyuasin yang menjadi daerah penghasil beras terbesar no 4 secara Nasional.

“Saya bangga dan sangat mengapresiasi kerja Pak Bupati, jajarannya, Para penyuluh pertanian dan petani. Sehingga Banyuasin bisa menjadi daerah di Sumsel sebagai daerah penghasil beras no 4 nasional. Kalau belum maksimal, jangan kecewa tapi jadi cemeti kita untuk terus melakukan yang terbaik,”ujarnya.

Terhadap permintaan Askolani yang mempunyai target menjadi Penghasil beras No 1, tetapi mempunyai kendala seperti saluran Primer dan Sekunder yang dangkal sehingga mengganggu pengairan areal persawahan, kemudian bantuan alat berat, pupuk dan Penyuluh Pertanian, Herman Deru mengatakan akan membantu mencarikan solusi untuk hal tersebut.

“Untuk penerimaan PPL ini inisiasi pak Bupati Banyuasin, dan sebagai Gubernur sangat mendukung itu. Tahun 2021 Pemprov yang akan anggarkan. Kita utamakan putra daerah yang berdomisili diwilayah Banyuasin dan daerah lain yang membutuhkan,“tandasnya.

 

Dukcapil Banyuasin Raih Penghargaan Terhebat dari Kemendagri

Letak Kabupaten Banyuasin yang meliputi wilayah daratan dan perairan serta jarak tempuh yang jauh, menimbulkan kendala besar bagi warganya dalam urusan Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Beragam inovasi dilakukan agar masyarakat mendapatkan haknya dan menunaikan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Disektor administrasi kependudukan, Disdukcapil melakukan berbagai inovasi dan terobosan seperti pelayanan e-KTP satu hari selesai (LANSRI), buka pelayanan sabtu dan minggu (BUK SAMING), Dinas Dukcapil Lembur Malam (DUKCAPIL TEMALAM), pelayanan administrasi kependudukan jemput bola (PAK JOLA), rekam dan cetak langsung di tempat (CEK LADIPA), memfasilitasi pindah datang warga luar yang sudah berdomisili di Banyuasin (MAKAN PINDANG WANG SUMIBA) dan menempatkan petugas mengecek dan link data cek Lida di BPJS Kesehatan.

Pelayan – pelayanan tersebut, kini tidak hanya terpusat di Disdukcapil Banyuasin Pangkalan Balai, tetapi sudah dibentuk Unit Pelayan Teknis Daerah (UPTD) Dukcapil yang tersebar 21 Kecamatan Banyuasin. Bahkan pelayanan sejenis ini bernama Sembilang juga ada di OPI Mall Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan sehingga masyarakat bisa mengurus administrasi kependudukan sambil belanja dan rekreasi bersama keluarga. Inovasi – inovasi yang dilakukan membuat Dukcapil Banyuasin meraih penghargaan sebagai Dukcapil Hebat dari Kemendagri RI tahun 2019 dan Jam Kunci terbaik nasional dalam bidang tata kelola pemerintahan dari Mendagri 2020.

Kepala Disdukcapil Banyuasin, Saukani, mengatakan pihaknya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, bahkan beberapa petugas Dukcapil ada yang bekerja berkeliling Banyuasin masuk ke pelosok hingga sampai subuh. Meskipun masih mendapatkan kritikan, tetapi itu adalah resiko dari pekerjaan mereka dalam pelayanan publik.

“Ini kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Alhamdulillah staf saya bisa memenuhi dan mengikuti keinginan masyarakat dengan Ikhlas karena kerja seperti ini modal utama adalah keikhlasan,”katanya.

 

Kabupaten Banyuasin Sabet WTP 10 Kali bertutur-turut

Pemerintah Kabupaten Banyuasin kembali meriah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang kesepuluh kalinya atas penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2020 ini. Bupati Banyuasin Askolani dan Wabup Slamet telah mencatatkan diri sebagai Kabupaten di Indonesia dalam menerima penyerahan laporan keuangan 10 kali berturut-turut.

“Jadi, Kabupaten Banyuasin ini selain menerima penyerahan LHP atas LKPD TA 2020, tetapi juga mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke sepuluh kalinya,” ungkap Kepala BPK Provinsi Sumsel Harry Purwaka.

Tak cukup sampai disitu, kepemimpinan Askolani Slamet mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan-gerakan bersama masyarakat. Gerakan yang berjumlah sebanyak 12 tersebut yaitu Gerakan Siswa Membaca dan Menulis (Simanis), Begesa, Gerbang Keren, Gerakan Gotong-royong (Gorong), Gerakan Menuntut Amal (Gema), Gerakan Tanam Sayur Mayur (Gertas), Gerbang Tobaru, Gerakan Memelihara Ternak Unggas (Gemar Tugas), Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat (Gerbang Perak), Pulau Buah, Program Optimalisasi Rumah Masyarakat (Pro Rakyat) dan Gerakan Peduli Sampah (GPS).

12 gerakan ini sudah terlihat dilakukan masyarakat Banyuasin, terutama gerakan menanam sayur dipekarangan rumah dan dan memelihara ternak unggas. Gerakan Pulau Buah pun, Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Pertanian telah melakukan launching Pulauan Bueh dibeberapa tempat.

Seperti di Kecamatan Banyuasin III, Di Desa Suka Mulya telah ditanam sebanyak 500 Stok bibit alpukat dibagikan kepada 250 rumah tangga. Kemudian 400 batang bibit alpukat juga dibagikan kepada warga di Kelurahan Seterio.

Ketua KNPI Kabupaten Banyuasin, Ismail Fahmi mengatakan pihaknya sangat mendukung 12 gerakan yang ada di Kabupaten Banyuasin. Seperti Gerakan Tanam Buah (Pulauan Bueh) yang dilakukan Pemkab Banyuasin. Selain dapat bermanfaat untuk kebutuhan warga, gerakan menanam itu juga berdampak pada penghijauan lingkungan.

“Untuk itu kami turun langsung ke masyarakat untuk mengembangkan gerakan ini. Karena jelas sekali hal ini bertujuan untuk kemaslahatan bersama. Jadi seluruh masyarakat baik tua maupun muda bergerak mengembangkan kawasan lingkungan hijau sekaligus mengurangi dampak polusi udara,” ujarnya.

 

Peran Ibu Bupati Fitriyanti Askolani dan Ibu Wakil Bupati Neni Slamet

Adanya kata – kata mutiara yang berbunyi “Dibalik kesuksesan suami, ada istri yang hebat”, mungkin sangat tepat disematkan kepada dua wanita hebat Fitriyanti Askolani dan Neni Slamet yang mendampingi Bupati Banyuasin Askolani dan Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono dalam mempimin Kabupaten Banyuasin.

Fitriyanti Askolani yang menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banyuasin dan Wakilnya Neni Slamet beserta jajaranya yang tersebar hingga Kecamatan dan desa-desa terus menampakkan diri mereka sebagai Mitra Pemerintah yang mendukung Pemerintahan Kabupaten Banyuasin dalam dari sisi pemberdayaan kemasyarakatan dan keluarga.

Dua srikandi Banyuasin yang akrab disapa Bunda Fitri dan Bukde Slamet ini telah berkeliling Kabupaten Banyuasin melakukan pembinaan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) dan masyarakat agar menghasilkan produk – produk yang mempunyai daya jual dan bernilai ekonomi. Pembinaan ini diharapkan mampu membuat masyarakat mempunyai pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dalam skala besarnya dapat menjadi usaha yang mampu mandiri dan menyerap tenaga kerja.

PKK Banyuasin sendiri pada tahun 2019 pernah ikut serta dalam lomba PKK tingkat Provinsi Sumatera Selatan dan itu membuahkan hasil. Dimana keberhasilan itu diraih bersaman digelarnya hari Gerak PKK Provinsi Sumatera Selatan yang ke-47, bertempatan di Ballroom Hotel Arya Duta Palembang. Banyuasin memboyong piala, diantaranya juara 1 lomba 10 Program Pokok PKK, Juara 2 UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) dan Juara 3 Lomba B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) Kategori Lunch box dan juara B2SA Kategori Produk Pangang Lokal.

Bupati Banyuasin melalui Asisten II Setda Kabupaten Banyuasin, Hasmi pada september 2020 menyampaikan Desa Banjar Sari sebagai Kelompok UP2K terbaik dari 288 Desa yang ada di Kabupaten Banyuasin. UP2K Desa Banjar Sari ini mampu mengelola dana awal bantuan sebesar Rp 15.000.000 dari Pemerintah sampai dengan menjadi Rp 123.943.484 dan UP2K Desa Banjar Sari ini menjadi wakil Banyuasin lomba UP2K tingkat provinsi.

PKK Kabupaten Banyuasin sendiri telah melakukan apa saja yang menjadi arahan dari PKK Provinsi. Sejauh ini telah banyak prestasi yang telah diraih PKK Kabupaten Banyuasin baik di bidang UMKM yang telah menorehkan prestasi tingkat Provinsi, inovasi dalam pelayanan IVA dan Kerajinan berupa Batik Rampai yang telah mengikuti Fashion Show Kriya Sriwijaya beberapa waktu lalu.

Fitriyanti Askolani sendiri telah bekerja dengan sangat baik dalam pembinaan PKK Kabupaten. Prestasi yang telah diraihnya dengan menerima penghargaan sebagai Juara II Wanita Inspiratif Tahun 2020 untuk pembinaan PKK. “Dengan program-program PKK yang telah Saya dan Bude Slamet canangkan dan jalankan sampai saat ini, alhamdulillah seperti gerakan Tanam Sayur, Tobaru, Pelayanan IVA yang mendapat sambutan baik dari masyarakat Banyuasin. Terimakasih banyak atas peran, dukungan semua yang terlibat dalam program-program PKK,”katanya.

 

Kepemimpinan Askolani Slamet Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

Puncak dari Visi dan Misi kepemimpian kepala daerah yang tertuang dalam program – programnya, tentunya bermuara kepada masyarakat. Kepemimpinan yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat dengan menurunkan angka kemiskinan dan masyarakat mempunyai penghasilan layak minimal cukup sandang, pangan dan papannya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuasin mengungkapkan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuasin mengalami penurunan 0,16 persen pada perhitungan periode 2019-2020. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten tahun 2020 mencapai 96.270 orang atau sebesar 11,17 persen dari total penduduk, dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 sebesar 96.550 orang atau 11,33 persen.

Kepala BPS Banyuasin Edi Subeno sangat mengapresiasi kepemimpinan Askolani Slamet. Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya angka kemiskinan di Banyuasin meskipun saat ini diperparah adanya pandemi Covid-19 yaitu meningkatnya hasil produksi pertanian di Banyuasin.

Edi menyebutkan faktor masyarakat Banyuasin yang tidak malas dan ingin meningkatkan taraf hidupnya, didukung adanya program Petani Bangkit serta gerakan – gerakan menanam sayur dan memelihara ternak seperti unggas dan ikan, membuat masyarakat Banyuasin tetap bertahan bahkan bisa bangkit untuk mencapai tingkat kesejahteraan.

“Pertanian dan perkebunan masih eksis di Banyuasin, masyarakat semangat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Dalam kurun waktu 2019-2020 terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 0,16 persen yang setara dengan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 280 orang,”tandasnya.

 

Mimpi-mimpi Besar dan PR Askolani Slamet

Meskipun sudah cukup sukses dalam memimpin Kabupaten Banyuasin, tetapi kepemimpinan Askolani Slamet masih menyisakan beberapa permasalahan atau Pekerja Rumah (PR) yang belum tentas diselesaikan. Beberapa hal yang belum dituntaskan sejauh ini yaitu membangun Ibu Kota Kabupaten Banyuasin yang rencananya akan di pusatkan di Kota Pangkalan Balai.

Kemudian Pembagunan Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Banyuasin yang masih mangkrak, Pembagunan Pasar Kuliner Banyuasin, Pembangunan Jembatan di Kabupaten Banyuasin seperti Jembatan Rantau Bayur dan Jembatan Besi Tanah Kering Kecamatan Pulau Rimau serta Pembagunan Perusahaan Air Minum (PAM) yang sampai saat ini masih belum terwujud.

Askolani menyadari masih banyak permasalahan di Banyuasin yang harus dibenahi, dirinya berkomitmen menuntaskan semua permasalahan dan janji-janji politiknya Selama periode kepemimpinan dari 2019 – 2023. Disamping itu, Askolani dan Slamet juga berangan – angan ingin membangun Jalan Lingkar Pinggir Sungai Sungsang. Angan – angan ini pernah disampaikannya sewaktu ada Festival Perahu Nelayan di Sungsang beberapa bulan lalu.

Meskipun belum terwujud dan harus membangun infrastruktur lain di Banyuasin, namun ini sebagai wujud cinta Askolani Slamet terhadap rakyatnya, terutama rakyat yang memang menyatukan kehidupannya dipinggir sungai. Askolani Slamet ingin tetap memelihara itu dan ingin masyarakat Banyuasin yang berprofesi sebagai nelayan maju dari hasil sungai di Kabupaten Banyuasin.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Banyuasin Erwin Ibrahim mengatakan saat ini, pihaknya sedang merancang untuk membuat pasar yang akan menjadi pusat perkulakan di Kabupaten Banyuasin. Pasar ini nantinya akan menampung kekayaan alam yang ada di Kabupaten Banyuasin terutama hasil Ikan dan Udang.

“Karena selama ini Banyak hasil tangkapan nelayan dijual ditengah laut sehabis menangkap dengan harga yang murah dan dijual lagi diluar Banyuasin dengan harga mahal. Kedepan jika memang sudah dibangun pusat perkulakan, maka hasil nelayan Banyuasin bisa dibeli dengan harga yang layak dan orang-orang dari luar yang akan datang Ke Banyuasin, sehingga Banyuasin menjadi semakin maju,”harapnya.

Laporan : evi farlina