PALI, beritakitanews.com – Alat berat Excavator dari dinas pertanian provinsi sumatera selatan yang dipinjam pakai oleh gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) lebih kurang setahun yang lalu terbenam di dalam air Desa Pengabuan belum berhasil di angkat.
Menurut pantauan awak media ini di lapangan, alat berat tersebut terbenam dalam air sudah sangat lama dan bukan di lahan pertanian,
Sementara itu Dari pihak Dinas pertanian Kabupaten PALI, Sugi Harsono yang mengaku tenaga kerja sukarela (TKS) saat dibincangi awak media ini di lokasi Excavator tersebut Sabtu (05/06/2021) mengatakan kalau pihak nya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengangkat alat berat tersebut kedarat,
“Pihak dinas pertanian kabupaten PALI sudah tiga kali berusaha mengangkat alat ini, belum berhasil juga, bahkan yang kali ini sudah tiga hari berusaha untuk mengeluarkan alat ini namun belum berhasil juga,”jelasnya
Dia juga mengatakan kalau selain di Desa Pengabuan ada juga satu alat berat dari Dinas pertanian provinsi yang terbenam dalam air, namun sudah berhasil di angkat,
“Selain di sini, ada juga alat berat dari Dinas pertanian provinsi sumatera selatan yang mengalami hal yang sama, yaitu di Desa Prambatan Kecamatan Abab, namun sudah berhasil diangkat,”jelas Sugi Harsono.
Di tempat terpisa kepala Desa Pengabuan, Supriyanto saat dibincangi awak media ini mengatakan bahwa dia tidak mengetahui dengan jelas persoalan Gapoktan,
“Saya tidak mengetahui dengan jelas apa-apa persoalan yang dihadapi Gapoktan Desa ini, karna meskipun saya ini kepala Desa, pihak Gapoktan tidak perna melapor apa-apa kegiatan nya setiap tahun, Berapa jumlah kelompok yang tergabung juga saya tidak tau, apalagi soal bantuan bibit, pupuk, racun rumput dan lainnya, saya tidak perna di beri tau oleh mereka, berapa jumlah bantuan pemerintah kepada warga dan berapa jumlah warga saya yang menerima, berapa banyaknya, saya tidak tau, karna Gapoktan Desa Pengabuan belum pernah menyerahkan berkas ataupun melaporkan kegiatan nya kepada saya, tapi kalau ada persoalan warga yang ribut-ribut baru mereka lapor ke saya,” jelas kades dengan nada kesal.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad jhoni, saat di mintai tanggapan nya via WhatsApp menjelaskan kalau pengangkatan alat sudah melalui koordinasi lintas sektor seperti Dinas pertanian, camat, babinsa, polsek dan inspektorat. Semua menjadi tanggung jawab kelompok tani sesuai dengan surat perjanjian pinjam pakai,
“Alat berat bantuan pusat Kementrian Republik Indonesia, Kegunaan optimalisasi lahan tahun 2019 Program SERASI (selamatkan rawa sejahterahkan petani).
Alat berat dikelola oleh kelompok tani untuk perbaikan saluran air dan sebagainya.
Lahan rawa Kabupaten PALI terbilang cukup sulit.
Info dari kelompok tani Tahun 2020 tenggelam saat perbaikan saluran air dekat areal persawahan.
Pembahasan pengangkatan alat sudah melalui koordinasi lintas sektor seperti Dinas pertanian, camat, babinsa, polsek dan inspektorat. Semua menjadi tanggung jawab koptan sesuai dengan surat perjanjian pinjam pakai, Trimakasih.” Jawab Ahmad jhoni melalui pesan Watssap nya, Sabtu malam (05/06/2021). (Ril)
More Stories
Pasangan Air No 4 Menyapa Masyarakat Langsung, Guna Sampaikan Program dan Visi Misi
Dilantik Sebagai Anggota DPRD Kabupaten PALI Periode 2024-2029, Jon Herizal,A.Md. Siap Bekerja Untuk RakyatÂ
Musdes Muara Dua, Tampung Aspirasi rencana Anggaran 2025