Ogan Ilir, beritakitanews.com – Secara tegas Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar melalui Wabup Ogan Ilir H Ardani mengatakan sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa 3 orang tersangka yang saat ini menunjukkan di Lapas Pakjo, Jumat (19/3). Bahkan salah satunya ada oknum ASN masih ada di Disnakertrans Ogan Ilir
“Kita sangat prihatin dengan kejadian dan peristiwa ini. Sesuai arahan Pak Bupati Panca kita ikuti proses hukumnya dan menghargai proses yang sedang berjalan. Ya kita lihat perkembangannya, karena baru hari ini ditetapkan sebagai tersangka dan menunjukkan di Lapas Pakjo Palembang, ”ujarnya.
Sebelumnya, pukul 14.00wib, diantar oleh petugas Kejaksaan Ogan Ilir (OI) 3 tersangka yang rompi oranye tertunduk lesu saat memasuki mobil innova putih nopol BG 403 KP. Meteka adalah 2 orang oknum ASN yang diduga melakukan tipikor yaitu AH (diduga aktif sebagai kepala di Disnakertrans) dan pernah menjadi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), AS (diduga mantan kepala di Disnakertrans) dan 1 orang pemborong CS yang diduga melakukan proyek Jembatan Sungai Rambutan-Parit di Inderalaya Utara.
Mereka duduk dibangku kedua dan ketiga innova putih tersebut, Jumat (19/3). Bahkan sebanyak 8orang Pengacara pasang badan guna meminta bantuan penangguhan penahanan dan meringankan vonis tahanan
Tiga kasus tersangka kasus korupsi proyek jembatan KTM di Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten resmi menjadi tahana Kejaksaan Negeri OI di Lapas Pakjo Kota Palembang kelas 1B.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Ogan Ilir Marthen Tandi berdasarkan dari instruksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) ketiga tersangka berinisial AS, AH dan CS sudah menjadi tahanan salama 20 hari di Lapas Pakjo Kota Palembang Kelas 1B untuk
Selain itu juga dari pihak kuasa hukum ketiga tersangka mengajukan penangguhan. Namun dari pihak JPU tidak menolak.
“Ya, tadi tim kuasa hukum tersangka sudah mengajukan penangguhan tahanan. Namun dari pihak JPU menolaknya karena untuk mempercepat persidangan, ”jelasnya.
Disamping itu Tim kuasa hukum tersangka HS bernama Japrosani didampingi Yaprudin dan H Rum mengatakan pihaknya sudah siap untuk 8 orang Pengacara untuk meminta maaf JPU untuk penangguhan tahanan
“Memang saat ini kami belum mengajukan ke pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk pengajuan penahanan.
Jadi sekarang tersangka dibawa ke Lapas Pakjo, nanti kita urus lagi penangguhan penahanannya. Ya kami mendampingi para tersangka sampai ke lapas. Kalau tadi kata pihak kejaksaan 20 hari kedepan bisa langsung proses pengadilan. Yang jelas kita akan berupaya sekuat daya agar mereka bisa diberhentikan dan diringankannya jangan sampai 5tahun penjara. Karena klien kami itu orangnya baik, itu salah kebijakan saja. Dia sebagai bawahan harus menuruti kehendak atasan, ”katanya.
Laporan : asra
More Stories
Bersemangat, Anggota DPRD Ogan Ilir Royatuddin Laksanakan Reses 1 di 6 Titik Dapil 1
Anggaran Pilkada Tinggi Namun Angka Partisipasi Pemilih di Kabupaten Ogan Ilir Rendah, Pengamat Politik Bagindo Togar Pertanyakan Kinerja KPU dan Bawaslu?
Serah Terima Mahasiswa KKN Tematik Program Bina Desa Adaptif, Tangguh dan Mandiri (BIDADARI) Angkatan II Tahun 2024